Jurnal pendidikan ecc 378 mari peduli pada pendidikan dan mari bersikap arif dengan peduli sesama yang kami berikan bukan janji tetapi bersama-sama mengabdikan pada pendidikan untuk semua ci.cak102@gmail.com
welcome to education care center378
kyai haji Ahmad dahlan

benar-benar pionier...
bapak pendidikan nasional ki Hajar dewantara

Jas merah kata Bung Karno jangan lupa sejarah
06/08/09
STUDI TENTANG PERSEROAN TERBATAS KERETA API INDONESIA
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH HUKUM DAGANG
Disusun :
Sayid Jumianto
07430070
PROGRAM STUDI PPKN FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2009
Anak Perusahaan
A. PT. Reska
PT Restorasi Kereta Api (Reska) merupakan anak perusahaan yang didirikan PT Kereta Api dan Yayasan Pusaka dengan Akte Notaris Darwin Ginting, SH, MH Nomor 18 Tanggal 2 Juli 2003 di Bandung. PT Reska dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh Senior Manajer dan Manajer Area
B. PT. Railink
PT Railink merupakan perusahaan Joint Venture Cooperation (JVCo) yang akan menggarap KA Bandara di Indonesia, didirikan bertepatan dengan HUT Kereta Api ke 61 tanggal 28 September 2006, yang akte pendiriannya ditandatangani Dirut PT Kereta Api, Ronny Wahyudi dan Dirut PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto.
C. PT. KA Komuter Jabodetabek
Adalah rangkaian kerata api yang hanya khusus melayani Jabodetabek daris isni berupa kereta api rel listrik (KRL) yang pengoperasiannya hanya untuk jarlur kereta komuter local di Jabodtabek (Jakarta, Bogor, Depok dan Tangeran serat Bekasi)
Arti Logo
Logo dengan warna orange berupa gambar mirip angka 2, dengan kemiringan 70 derajat dan warna dasar putih yang menampakkan bagian depan kereta api kecepatan tinggi dengan arah yang saling berlawanan, serta di bagian bawah tertulis “KERETAPI” warna biru.
Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas, pasti, tajam, gerak horisontal, juga bolak-balik. Dua garis lurus dengan ujung lengkung meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolak-balik perjalanan kereta api, juga melambangkan pelayanan (memberi dan menerima).
Gaya Gambar :
Lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknis kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah/kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan agresivitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri dan semacamnya.
Sifat Gambar :
Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional karena bentuk geometrisnya yang dominan dan bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat
Visi dan Misi
Visi Menjadi Penyedia Jasa Perkeretaapian Terbaik yang Memenuhi Harapan Stakeholders. Misi Menyelenggarakan Prasarana dan Sarana Perkeretaapian berikut bisnis penunjangnya melalui praktek bisnis terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan. Komisaris dimana dalam menetukan kepala dan direktur dalam hal ini maka
Sebagai BUMN PT Kereta Api (Persero) berpedoman pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk penetapan Rencana Kerja Anggaran Tahunan juga ditetapkan dan diputuskan melalui RUPS yang unsurnya terdiri dari:
a. Pemegang Saham :
1. Kuasa Pemegang Saham: Deputi Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata
2. Pendamping Kuasa Pemegang Saham: Asisten Deputi Urusan Usaha Sarana Angkutan dan Pariwisata
b. Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Budhi Mulyawan Suyitno
Anggota
Martinus Suwasono
Koessuyudono
Yahya Ombara
Hekinus Manao
Direksi
Direktur Utama
Ignasius Jonan
Wakil Direktur Utama
Soedarmo Ramadhan
Direktur Keuangan Achmad Kuntjoro
Direktur Teknik Darmawan daud
Direktur Komersial Sulistyo wimbo
Direktur SDM dan Umum Joko Margono
Direktur Pengembangan Usaha Julison Arifin
EVP Sistem Informasi Bambang Wibiyanto
EVP Pelatihan Gatot Wibowo
EVP Aset Produksi Heriyanto Wibowo
EVP Keselamatan,kesehatan&lingkungan kerja Rono Pradipto
EVP Logistik Tating setiawan
EVP Hukum Bambang Sulistyo
EVP Aset Non Produksi Heru Prasetyo
Kepala SPI Hartono atmosukardjo
EVP Manajemen Resiko Bambang Adi pratignjo
EVP Sekretaris Perusahaan Bambang Irawan
EVP Daop 1 Yudarso widyono
VP Daop 2 Rustam Harahap
VP Daop 3 Purnomo radiq Yugaswara
VP Daop 4 Eddy S Jokosewoyo
VP Daop 5 Noor Hamidi S
VP Daop 6 Yayat rustandi
VP Daop 7 Mochamad soleh kosasih
VP Daop 8 Mulianta sinulingga
VP Daop 9 Bambang Eko Martono
VP Drive I Medan Albert Tarra
VP Drive II Padang Husein Nurrony
VP Drive III Sumsel Herlianto
Sekilas Sejarah Perkeretaapian
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA disana.
Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI).
Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia
Status Periode
Dasar Hukum
Th. 1864
Pertama kali dibangun Jalan Rel
sepanjang 26 km antara Kemijen
Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
1864 s.d 1945
Staat Spoorwegen (SS)
Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)
Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)
IBW
1945 s.d 1950
DKA
IBW
1950 s.d 1963
DKA - RI
IBW
1963 s.d 1971
PNKA
PP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991
PJKA
PP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998
PERUMKA
PP. No. 57 Th. 1990
1998 s.d. ......
PT. KERETA API (Persero)
PP. No. 19 Th. 1998
Keppres No. 39 Th. 1999
Akte Notaris Imas Fatimah
PRODUK PT KERETA API INDONESIA
-Kereta Penumpang
Kapasitas angkutan penumpang yang disediakan PT Kereta APi (persero) di jawa dan Sumatera adalah 106.638 tempat duduk/hari, dengan rasio kelas eksekutif(15%), bisnis(27%) dan ekonomi (59%). Bila tempat duduk dikaitkan dengan jarak tempuh, total kapasitas 41.528.450 tempat duduk-kilometer per hari dengan rasio eksekutif (17%), bisnis (25%) dan ekonomi (58 %).
-Kereta Eksekutif
Segmenting yang mendasari peluncuran kA eksekutif dilakukan dengan mengklasifikasikan pelanggan dalam beberapa tingkatan value:
.Getway gateway value, konsumen yang menggunakan jasa kereta api hanya mendasarkan kepada fungsinya sebagai alat transportasi.
.Competitive value, disamping mempertimbangkan fungsi utama sebagai alat transportasi pelanggan mempertimbangkan pula factor tingkat kenyamanan dan pelayanan yang dibandingkan terhadap moda pesaing.
.Ultimate value, pelanggan tidak sekedar menuntut fungsi dan perbandingan melainkan juga pertimbangan-pertimbangan psikologis yang tidak dapat diukur batasnya, misalnya gengsi, prestise dan kepuasan.
-Kereta Bisnis eksektutif
PT kereta Api(persero) juga menyediakan rangkaian kereta yang memberikan dua jenis layanan yaitu eksekutif dan Bisnis
-Kereta Ekonomi
KA Kelas Ekonomi merupakan salah satu segmen pelayanan produk inti PT kereta APi(persero) diluar sejumlah KA Komersiil(kelas Eksektif dan kelas Bisnis) KA kelas ekonomi yang dioperasikan PT Kereta Api selama ini masih dikelompokkan menjadi tiga segmen, yaitu KA ekonomi Jarak jauh, KA Ekonomi Lokal dan KA ekonomi Jabotabek.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pro Pendidikan
Mahal dan tidak pada tempatnya mengapa pendidikan begitu karena masih berpikir uang dan uang semua hanya satu kehendak pemerintah cq dinas pendidikan dan olah raga, mengapa semua bingung mencari sekolah padahal kenyatan dilapangan kebingungan karena nilai akghir yang dipunyai anak kita mempet maka mereka kembali setelah tidak mengharap masuk kesekolahnegeri mereka berlomba-lomba masuk swata yang tentu lebih mahal , bukankah dalam uud 1945 calah satu adalah ikut mencerdaskan bangsa bagaimapun kita harus tetap komitmen memerjungan pendidikan untuksemua secara mandiri adalah tolok ukur kita,
Kemandirian sepertinya harus kita pupuk dalam pmbelajaran kepad siswa dan anak didik kita karena persaingan semakin ketat dalam dunia yang penudj trik dan maju dalam bidang apapun ini, sayidj
Kemandirian sepertinya harus kita pupuk dalam pmbelajaran kepad siswa dan anak didik kita karena persaingan semakin ketat dalam dunia yang penudj trik dan maju dalam bidang apapun ini, sayidj
SUARa KRISTIS PINGGIR JALAN
welcome my friend!!!
blog ini dalam perubahan besar bukan untuk mencari sensasi tetapi berhubung atas suatu hal kami akan berubah sedikit demiu sedikit untuk kenyamanan anda, boleh copy paste gratis asal bertanggung jawab atas diri sendiri,selamat menikmati blog ini,
sayid jumianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
oke selamat bergabung saja!