STUDI PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI BERBASIS KELUARGA
Dosen Pengampu Mata kuliah PKLH:Drs.Djatmiko S.H.

OLEH:
07433115
PROGRAM STUDI PPKN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI
2010
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberi Rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah tugas mata kuliah PKLH (Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan hidup) dengan baik.
Tidak lupa Penulis ucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami terutama baik moril maupun materiil yang paling utama kepada :
- Bapak Drs.Djatmiko S.H. yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Hukum Acara Perdata
- Pihak-pihak yang telah membantu hingga sampai selesainya tugas makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam makalah ini
Dalam menyelesaikan makalah ini “Studi Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Keluarga“ ini tentunya masih banyak kekurangan dan kekhilfan, maka dari itu penulis mohon maaf dan tentunya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kemajuan penulis.
Pada akhirnya tidak ada kata yang tak dapat terucap selain semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Yogyakarta, Januari 2010
Penyusun
Elis Fitriana
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tas plastik hitam berbahaya dan rapuh karena merupakan proses daur ulang yang terakhir dari plastik, kalau warna yang lebih terang biasanya bahan yang digunakan masih baru atau baru bebrapa kali daur ulang (Kepala Seksi Informasi Balai Besar Kulit Karet Plastik(BBKKP) Supriyadi :Harian jogja: 7 Januari 2010)
Sampah dimana saja sangat mengganggu kita baik secara langsung maupun tidak langsung dimana kita berada, tak ada manuasia yang terhindar baik langsung dari dirinya sendiri sebagai penghasil sampah dalam rumah tangga kita sendiri, maupun yang dampak dari sekeliling kita yakni sampah dari berbagai rumah tangga di lingkungan kita.
Sampah sangat membuat kesal walaupun ini adalah karena perbuatan kita sendiri yang membuat sampah secara langsung maupun tidak langsung bahkan sampah menjadikan kita terkena imbasnya yakni kotornya lingkungan sehingga membawa dampak yang negatif dengan munculnya berbagai macam penyakit dari sampah tersebut yang merupakan dampak ikutan dan langsung kita terima dari pencemaran lingkungan arena sampah ini.
Penyadaran dan kesadaran dari mulai dari kita sendiri dan keluarga adlah paling tepat dalam pengelolaan sampah untuk menghindarkan pencemaran lingkungan hidup kita tetapi kita tampaknya masih belum sepenuhnya sadar tentang hakekat sampah dan nilai tambah secara ekonomi yang akan kita teukan dalam pengelolaan sampah ini maka makalah ini mencaba membuat kita menyadari betapa pentingnya kita sadar akan kebersihan lingkungan kita dan menjaganya sesuai kemampuan kita dan mengelolanya secara baik dan benar sehingga bukan dampak negatifnya yang kita terima tetapi dampak positif yang akan kita ambil manfaatnya kelak.
B.Batasan Masalah
Makalah ini hanya akan membahas tentang Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup tentang pengelolaan sampah mandiri untuk mencegah pencemaran lingkungan hidup
Bagaimana keluarga mengelola dan membuat nilai tambah ekonomi dalam keluarganya dalam mengelola sampah dinulai dari lingkungan rumah tangga sendiri.
C.Rumusan Masalah
Bagaimana Penulis dapat mengerti tentang cara-cara pengelolaan sampah mandiri berbasis keluarga untuk menghindarkan kita dari pencemaran dilingkungan kita
BAB II
PENGELOLAAN SAMPAH KELUARGA
DIMULAI DARI KESADARAN KITA
D.Keluarga sebagai Basik
Konferensi Kopenhagen yang gagal dalam penekan karbon 80juta US$ dimana mempengaruhi iklim 2 derajat di seluruh dunia ( koran Tempo 11 januari 2009)
Kawasan Maliobro akan dijadikan green area(kawasan hijau) khusus hari sabtu dan minggu Malioboro hanya boleh digunakan oleh pejalan kaki, sedangkan kendaraan bermotor dilarang melintasi(harian Bernas Jogja: kamis 26 november 2009)
Mata kuliah PKLH (pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup) diterpkan pada mahasiswa khususnya untuk sebagai upaya mengerti tentang perubahan penduduk di sebagian kota besar bahwa perubahan komposisi penduduk membuat kita juga mendapat permasalahan dari bertambahnya penduduk tersebut dari aspek sosial, ekonomi, pertahanan dan keamanan sangat terpangaruh oelh bertambahnya jumlah penduduk terutama dikota-kota besar di Indonesia
Semakin padat jumlah penduduk semakin banyak permasalahannya dlam makalah ini kita akan mencoba mengemukakan dampak serius dari sampah rumah tangga terhadap kita yakni dari dalam diri kita sendiri yakni dimulai dari pengelolaan sampah dari keluarga kita untuk mengelola sampah kita sendiri.
Global warming (pemanasan global) telah merasuk dan merusak disendi-sendi kehidupan kita terutama telah terjadi perubahan iklim dan perubahan ini berdampak luas kepada kita dan membuat ketidak pastian dalam berja dan bercocok tanam dan membuat produk yang mengandalkan cuaca karena apa, karena adanya perubahan dalam pengelolan sampah dan semua orang tidak mau mengerti dampak yang ditimbulkan, seperti penggunaan plastik yang berlebihan, minuman kaleng yang merusak ozon dan menggunakan barang-barang dari kaca yang hampir tahunan kelak bila ditimbun dalam tanah menguraikannya.
Benarkah kita menyadari bahwa sampah harus bukan menjadi musuh utama kita kita tetapi harus menjadi ‘teman’ dan diakrabi dalam pengelolaan dan penggunaan dalam bidang kehidupan kita, seperti membawa tas sendiri dalam belanja adalah contoh nyata dalam kehidupan keluarga kita sebagai bagian dari masyarakat global
E.Bagaimana pengelolaan sampah kita
Guna mengatasi (sampah) pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan lingkungan Hidup menegmangkan penanganan sampah sejak dari sumbernya terutama untuk sampah rumah tangga dan perkantoran salah satu langkah penangana itu dengan mengaplikasikan alat komposer untuk menguarai sampah organik menjadi kompos(harian Bernas Jogja: 8 Januari 2010)
Kutipan ini memperjelas mengapa kita harus mengelola bahwa sampah rumah tangga adalah awal dari banyaknya sampah dari suatu kota dan disampingnya adalah sampah dari perkantoran dari suatu kota juga penyumbang banyaknya sampah di suatu kota
Penyumbang pencemaran lingkungan hidup salah satunya contoh UMKM(unit usaha mikro dan kecil menengah) yakni pengusaha tahu dan tempe di Kota gede dan masih membuang limbah cair ke sungai bukti bahwa kesadaran kita akan pencemaran lingkungan sedemikian rendah, dalam makalah ini kota Yogyakarta sebagai bagian dari propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah bagian dari yang tidak mempunyai lahan pembuangan akhir dan mereka dari Sleman dan serta Bantul sendiri membuang diTPA (tempat pembuangan sampah akhir) di Piyungan Bantul
Walaupun luas akan habis juga kelak (pada tahun adalah akhir kontarak TPA yakni tahun 2012) maka dibuatlah suatu pengeloalaan samapah yan dapat di jalankan dan mendatangkan nilai-nilai ekonomi bagi keluarga di mana sampah dikelola sedemikian rupa menjadi bermanfaat dan bernilai ekonomi dan menumbuhkan kemandirian dalam mengelola sampah rumah tangga kita.
F.Pemilahan sampah
Kampung Crokembang (Sukunan)Desa Banyuraden kabupaten Sleman mempunyai cara sendiri dalam memilah sampah untuk menanggulangi pencemaran dillingkungan desanya maka mereka memilah sampah menjadi tiga bagian yang untuk itu mereka menyediakan bebrapa temapat pengolahan sampah tersebut(Kedaulatan rakyat:desember 2009)
Bagaimanapun kesadaran masih diperlukan dalam pemngelolaan sampah ini banyak yang belum menyadari bahwa sampah adalah sumber penyakit dan pencemaran dan membuat selokan meluap dan banjir menggenangi kampung kiota.
Kegiatan ini sanggup dan harus kita tiru dalam apa yang dinamakan pengelolaan mandiri sampah disekitar lingkungan kita. Harusnya kita sadar bahwa sampah harus kita pilah dengan begini kita akan membuat pengankut sampah akan menjadi mudah dalam membawanya.
Tempat tempat pemilahana sampah ini ada yang dari tembikar tanah liat gentong dan juga ada yang dari plastik dan bak yang terbuat dari tembok, bak-bak sampah dengan cara:
A.Tempat sampah pertama dibagian ini adalah untuk sampah plastik
Sampah plastik tas kresek, bungkus makanan dan alat yang dari
plastik dari rumah tangga
B.Tempat sampah yang bagian kedua adalah untuk sampah kaca(beling)
Adalah dari botol minuman,kaca rumah dan pecahannya
C.Tempat sampah yang ketiga adalah untuk sampah yang berupa organik
Adalah dari tumbuh-tumbuhan dan daun-daunan serta bumbu-bumbu rumah tangga, dan organik lainnya
Kita dapat belajar dari dusun Cokrokembang (Sukunan) ini untuk diterapkan minimal dirumah tangga kita karena kita harus melihat betapa sampah rumah tangga adalah penyumbang terbesar dari banyaknya sampah disuatu tempat di dunia ini terutama didesa kita.
G.Nilai Ekonomi sampah
Kita harus terutama dari sadr bahwa Global warming adalah nyata terutama sampah sebenarnya mempunyai nilai ekonomi bila kita dapat memanfaatkannya:
Sampah rumah tangga yang berupa daun-daunn dapat kita jadikan pupuk organik dan ini dapat dilaksanakan dalam sekala rumah tangga, dan sampah-sampah berupa bungkus plastik dapat kita gunakan dengan mendaur ulang menjadi bend-benda yng bermaanfaat bagi kita seperti membuat tas, sandal dn membuat payung dn jas hujan, sedangkan sampah kaca dapat di daur ulng kan dipabrik pengolahan biji kaca betapa kaca, besi dan aluminium dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan yang berguna dengan yang lebih baik.
KESIMPULAN
Sampah sebenarnya dimulai dari keluarag kita sendiri tanpa kita sadari kita telah menyumbang naiknya 2 derajat iklim global.(Global warming)
Sampah terutama plastik dan organik dapat kita oleh menjadi yang lebih berguna bagi kita dan menekan pencemaran lingkungan hidup di sekitar rumah tangga kita .
Walupun kadang tanpa menyadari kita membuat bahaya sendiri yakni pemanfaatan tas kresek adalah bekas daur ulang yang bila ditanam di tanah sampa1 10 samapai dengan 30 tahun baru hancur ditanah kita
Kesadaran dan kesabaran adalah kunci pokok dalam pengelolaan sampah di mulai dari rumah tangga kita sebagai basis dari pengelolaan sampah dimana diperlukan alangkah nyata dari rumah tangga dan kesadaran diri dari anggota rumah tangga kita terutama diri kita sendiri.
Betapa program pemerintah untuk green city (kota hijau) tanpa kesadarn diri kita maka akan sia-sia kita dalam menjalankan amanat dan program pemerintah itu teruma tumbuhkan kesadaran kita akan lingkuangan hidup adalah hal utama.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Diktat kuliah PKLH Drs.Djatmiko S.H.2009, PKLH (pendidikan Kependudukan dan lingkungan hidup) Universitas PGRI Yogyakarta.
Feature Masyarakat Dusun Sukunan Cokrokembang,2009, (dalam feature TVRI ogja Banyuraden, Sleman , Daerah Istimewa Yogyakarta
Koran tempo:www.koran tempo.co.id
Bernas Jogja:www.bernasjogja.com
Kedaulatan Rakyat:www.krjogja.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
oke selamat bergabung saja!